Cara Menghitung Nilai Resistor Untuk Lampu LED
2024年 01月 14日
Ukuran Resistor Lampu LED - Menganalisis rumus cara menghitung resistor untuk lampu LED ini kami lakukan agar dapat lebih memahami dan yakin tentang cara menentukan resistor yang dibutuhkan untuk lampu LED. Jika Anda membutuhkan informasi terkait resistor bisa membacanya terlebih dahulu.
resistor lampu led untuk 12 volt |
LED (Light Emitting Diode)
LED atau Light Emitting Diode merupakan komponen yang masuk dalam kategori diode. Namun berbeda dengan jenis dioda lainnya. LED ini merupakan jenis dioda yang dapat menyala ketika arus listrik mengalir melaluinya. Jadi LED bisa juga dikatakan sebagai lampu. Lampu LED lebih tepatnya.
Pengalaman pertama kami adalah ketika masih di sekolah. LED ini kami gunakan sebagai lampu indikator untuk menandakan adanya arus listrik pada titik tertentu pada rangkaian listrik.
Dimungkinkan untuk tidak menggunakan lampu LED. Untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut, alternatif lain mungkin dengan menggunakan multimeter. Namun akan sulit jika kita berbicara tentang sistem yang lebih kompleks.
Implementasi Lampu LED
Mengenai lampu LED bisa kita temukan di berbagai peralatan elektronik di sekitar kita, seperti remote TV, TV sendiri memiliki lampu LED, laptop juga biasanya memiliki lampu LED di bagian samping dan masih banyak lagi.
Secara fisik, ukuran lampu LED ini sangat kecil. Nilai arus maju (forward current) yang mengalir sangat kecil, yaitu sekitar 25 mA hingga 30 mA. Jadi Anda harus berhati-hati dalam memasang lampu LED ini karena jika arus dan tegangan melebihi kemampuan lampu LED maka komponen ini bisa terbakar, hangus atau pecah.
Lampu LED memiliki standar ukuran nilainya sendiri. Setiap warna lampu LED memiliki nilai tegangan maksimum dan nilai arus maksimumnya sendiri. Seperti pada tabel berikut ini.
cara menghitung lampu led |
Rangkaian dan Cara Menghitung Nilai Resistor Lampu LED
Dari tabel diatas kita bisa menentukan berapa nilai resistor yang dibutuhkan untuk dipasang seri dengan komponen lampu LED. Sebab, jika lampu LED tidak dipadukan dengan resistor, maka lampu LED akan rusak atau terbakar akibat arus yang terlalu besar.
Oleh karena itu fungsi resistor disini adalah untuk memastikan arus yang mengalir ke lampu LED kecil sehingga lampu LED menyala dengan aman. Jika nilai arus yang mengalir ke lampu LED cukup besar hingga melebihi kapasitas maksimum arus, maka dikhawatirkan lampu LED akan rusak. Untuk itu diperlukan rumus untuk menentukan berapa nilai resistor yang dibutuhkan.
Rumus untuk Menentukan Resistansi Resistor
Resistor (ohm) = (Tegangan Input - Tegangan LED) / Arus LED
Di mana:
- Nilai resistansi resistor adalah R (ohm)
- Tegangan input adalah Vs (volt)
- Tegangan LED adalah VL (volt)
- Arus maju LED adalah I (ampere)
Kami melakukan pengujian dengan komponen resistor yang dipasang secara seri dengan lampu LED. Sehingga nilai arus yang mengalir kecil sehingga Lampu LED akan menyala dengan aman. Jadi, fungsi resistor disini adalah sebagai pembatas arus. Berikut ini serinya:
Kita buat saja rangkaian seperti di atas menggunakan software multisim. Kami melihat fenomena apa yang terjadi ketika rangkaian disimulasikan dengan mulitsim.
Percobaan pertama
Kami memberikan tegangan Vs sama dengan 12 V DC. Karena kita akan menggunakan lampu LED berwarna hijau, jika dilihat pada tabel diatas maka tegangannya adalah VL 2.2 V dan arus yang akan kita gunakan adalah 80% dari arus maksimal yaitu 20 mA atau 0.02 A. (lihat maksimal Arus LED pada tabel di atas yaitu 25mA)
Catatan:
80% di sini tidak wajib, kami hanya ingin cari aman dengan komponen LED. Karena jika arus yang digunakan 100% maka LED akan cepat panas dan rusak. Karena kita sedang mempelajari bagaimana merancang dan menentukan berapa nilai resistor yang dibutuhkan, maka saya berasumsi bahwa arus yang melewati LED harus dibawah nilai arus maksimal dari kemampuan lampu LED itu sendiri. Arus maksimum mengacu pada tabel di atas.
Nah, kita menghitung nilai resistor yang dibutuhkan berdasarkan rumus yang telah dijelaskan di atas:
R = (12 v - 2.2 v) / 0.02 A = 490 ohm nilai resistansi yang diperlukan untuk dipasang pada rangkaian. Selanjutnya sebagai pembuktian kita akan mencoba praktek menggunakan software multisim. Fenomena apa yang akan terjadi jika rangkaian diberi resistor 490 ohm.
Saat saklar dihidupkan atau terhubung atau tersambung, lampu LED akan berwarna hijau, lihat gambar berikut ini:
Percobaan Kedua
Kami melihat apa yang terjadi jika kami memberikan resistor dengan nilai lebih kecil dari 490 ohm. Misalnya, kami memberikan nilai yang lebih ekstrem yaitu 100 ohm. Jadi apa yang akan terjadi:
Ternyata saat disimulasikan (dijalankan) di multisim, resistornya ikut terbakar dan lampu LED juga ikut rusak dan terbakar. Mengapa itu bisa terjadi? Mari kita analisis menggunakan rumus.
Diketahui:
Vs sama dengan 12 V DC, VL sama dengan 2,2 V, nilai R sama dengan 100 ohm, maka:
100 ohm = (12 - 2,2) volt / I arus mengalir
Jadi nilai arus yang mengalir pada (I) = (12 – 2,2) volt / 100 ohm = 0,098 A (Nilai arus terlalu besar).
Akhir Kata
Jika kita lihat pada tabel di atas bahwa lampu LED warna hijau memiliki kemampuan mengalirkan arus maksimal sebesar 0,025 A. Sehingga jika melebihi 0,025 A maka lampu LED akan meledak.
Jadi kesimpulannya rumus untuk menentukan nilai resistor pada lampu LED adalah R = (Vs - VL) / I arus LED.